![]() |
Bintang, Pecinta Satwa Eksotis |
Kerisjambi.id-Jambi Di tengah tren anak muda yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai dan media sosial, seorang remaja di Kota Jambi memilih jalan berbeda. Ia lebih suka berinteraksi dengan alam dan menyalurkan rasa cintanya pada satwa lewat hobi tak biasa - memelihara ular.
Remaja itu bernama Bintang, siswa SMA Negeri 4 Kota Jambi yang bukan hanya dikenal karena hobinya yang unik, tapi juga karena prestasinya yang luar biasa di dunia taekwondo. Sejak kecil, Bintang telah menorehkan berbagai pencapaian — mulai dari tingkat daerah hingga nasional, bahkan internasional.
Di antaranya, Juara I Kyorugi di berbagai kejuaraan bergengsi seperti Taekwondo Championship Andalan Cup 2019 di Pekanbaru, Jam Gadang Open Bukittinggi 2022, hingga Kejuaraan Nasional Best of The Best Prabu Taekwondo Challenge 2022 di Banten.
Bintang juga pernah membawa pulang medali perunggu di ajang internasional Heroes Taekwondo Championship di Bangkok, Thailand, serta meraih gelar Pemain Terbaik (Best Player) di beberapa turnamen tingkat provinsi dan nasional.
Namun, di balik sabuk hitam dan deretan piala yang menghiasi ruang tamunya, Bintang memiliki sisi lembut yang jarang terlihat — kecintaannya pada satwa. Sejak duduk di bangku kelas empat SD, ia mulai memelihara ular dan hingga kini memiliki tiga ekor di rumahnya: satu berwarna kuning yang jinak, dan dua lainnya berasal dari alam liar.
Setiap minggu, ia memberi makan ular-ular itu dengan ayam, dan beberapa yang pernah ia rawat kini telah dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Bintang mengaku, hobi ini mengajarkannya tentang tanggung jawab dan keseimbangan alam.
“Ular itu nggak seberbahaya yang orang kira. Mereka juga punya peran penting dalam ekosistem. Saya belajar menghargai makhluk hidup dari sini,” ujarnya sambil membelai ular kuning kesayangannya yang jinak di tangan.
![]() |
Serka Anthoni, Orang tua/Pecinta Satwa Eksotis |
Tak jauh berbeda dengan sang anak, sang ayah, Serka Anthoni, juga memiliki hobi yang tak kalah menarik. Seusai berdinas, anggota TNI ini mengisi waktunya dengan mengoleksi ikan hias mulai dari ikan air tawar seperti arwana, hingga ikan laut yang perawatannya jauh lebih rumit.
Baginya, ikan adalah simbol ketenangan dan kesejukan hidup.
“Ikan itu makhluk yang nggak pernah tidur, tapi selalu tenang dan indah dilihat. Setiap ikan punya cerita sendiri,” tuturnya.
![]() |
Beberapa koleksi ikannya bahkan pernah ditawar hingga Rp60 juta, namun ia memilih untuk tidak menjualnya. “Nilainya bukan cuma dari harga, tapi dari rasa dan pengalaman merawatnya,” tambahnya.
Sebagai ayah, Anthoni justru bangga melihat anaknya menekuni hobi yang dianggap positif.
“Daripada anak main di luar tanpa arah, lebih baik ia punya hobi yang mendidik. Dari hewan, anak bisa belajar kasih sayang dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Bagi keduanya, satwa bukan sekadar peliharaan, tapi sahabat hidup yang mengajarkan tentang cinta, ketenangan, dan keseimbangan alam.
Di rumah mereka di Kota Jambi, ular dan ikan bukan hanya hewan koleksi — melainkan jembatan yang mempererat hubungan ayah dan anak dalam harmoni yang indah antara manusia dan alam. (*Red)