Inovasi Dosen UNJA: Eco Urban Farming Ubah Sampah Jadi Sumber Cuan di Desa Sebapo


Kerisjambi.id-
Tim dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi (UNJA) meluncurkan program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang menawarkan solusi ganda bagi Desa Sebapo, Muaro Jambi. Program bertajuk “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Eco Urban Farming” ini bertujuan mengatasi masalah volume sampah sekaligus menciptakan potensi ekonomi sirkular di tingkat desa.

​Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 2 Oktober 2025, ini dipimpin oleh Dr. Ir. Yanuar Fitri, M.Si, yang menegaskan fokus utama program: mengubah limbah organik menjadi sumber daya produktif.

​"Melalui program Eco Urban Farming ini, kami mengedukasi masyarakat agar mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk dan media tanam bernilai ekonomi," jelas Yanuar Fitri. "Dengan demikian, sampah tidak lagi menjadi masalah, tetapi justru menjadi peluang usaha."

​Pelatihan Teknis dan Penguatan Ketahanan Pangan

​Program PkM ini merupakan implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menerapkan ilmu pertanian berkelanjutan di pedesaan. Peserta, yang terdiri dari kelompok ibu rumah tangga, warga RT 04, Kepala Desa Asmara Dewi, dan perwakilan BUMDes, mengikuti serangkaian pelatihan praktis:

  1. ​Pelatihan Pembuatan Pupuk: Demonstrasi teknis pembuatan pupuk organik cair dan padat dari sisa limbah rumah tangga.
  2. ​Pemanfaatan Lahan Sempit: Praktik langsung Eco Urban Farming, yakni sistem pertanian yang memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan sempit untuk budi daya hortikultura secara ramah lingkungan.
  3. ​Edukasi Pemilahan: Pelatihan pemilahan sampah organik dan anorganik sejak dari sumber.

​Konsep ini dinilai sangat relevan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, memungkinkan warga menanam sayuran sendiri, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

​Dukungan BUMDes dan Potensi Unit Usaha Desa

​Kepala Desa Sebapo, Asmara Dewi, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif tim UNJA. Menurutnya, program ini memberikan solusi praktis dalam menjaga kebersihan lingkungan.

​"Masyarakat belajar bahwa sampah bukan lagi masalah, tetapi sumber daya yang bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat," kata Dewi.

​Anggroro Kasih, Direktur BUMDes Desa Ibru, melihat program ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi unit usaha lingkungan berbasis ekonomi desa. Produksi pupuk organik dan pembibitan tanaman lokal bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi BUMDes.

​Sementara itu, Ketua Bank Sampah Sebapo, Irfan, meyakini pelatihan ini akan memperkuat sistem bank sampah yang sudah ada, karena kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah akan meningkat.

​Kegiatan ditutup dengan penyerahan simbolis komposter dan bibit tanaman hortikultura kepada perwakilan warga, memastikan keberlanjutan program Eco Urban Farming di Desa Sebapo.

​Fakultas Pertanian UNJA menegaskan bahwa program ini sejalan dengan komitmen pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Pendekatan ekonomi sirkular ini diharapkan mampu menjadikan Desa Sebapo sebagai model desa mandiri dan berwawasan lingkungan.