Dalam aksi itu, para demonstran membawa spanduk, poster, dan bendera bertuliskan berbagai tuntutan. Mereka menilai DPRD tidak serius menyikapi persoalan krusial seperti konflik agraria, kerusakan lingkungan, dan praktik perampasan lahan yang dibungkus dalih perizinan.
Sebagai bentuk protes simbolik, massa menyegel pintu utama gedung DPRD dengan papan kayu dan menempelkan poster bertuliskan "Tanah Kami Hendak Dirampas Oleh Satgas PKH".
“Kami sudah melayangkan surat pemberitahuan aksi terlebih dahulu. Masa para wakil rakyat tidak tahu,” seru salah satu orator dalam aksinya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa aksi berjalan damai dan tertib namun tidak ada satupun Anggota DPRD Provinsi Jambi yang hadir. Aparat kepolisian terlihat berjaga mengawal jalannya demonstrasi tanpa ada bentrokan atau kekerasan. Akibat penyegelan, akses masuk ke gedung DPRD sempat ditutup sementara.
Hingga berita ini diturunkan, pihak DPRD Provinsi Jambi belum memberikan keterangan resmi terkait aksi penyegelan tersebut. (*Red)