Kerisjambi.id— Konferensi Cabang (Konfercab) XLI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi resmi dibuka pada Jumat, 27 Desember 2025, pukul 16.00 WIB. Konfercab ini menjadi momentum konsolidasi organisasi sekaligus penegasan arah transformasi gerakan HMI Cabang Jambi ke depan.
Mengusung tema “HMI Back to Basic, Forward to Future: Transformasi Gerakan HMI Menuju HMI Cabang Jambi yang Berdaya Saing dan Profesional”, Konfercab XLI tidak hanya menjadi forum pergantian kepemimpinan, tetapi juga ruang refleksi ideologis dan evaluasi kualitas perkaderan.
Pembukaan Konfercab XLI dihadiri oleh perwakilan Badan Koordinasi (Badko) HMI, jajaran pengurus HMI Cabang Jambi, Ketua Umum Komisariat dan Korkom sejajaran HMI Cabang Jambi, serta tamu undangan. Konfercab secara resmi dibuka oleh Dendi Ridho, Kepala Bidang PA Badko HMI, mewakili Badko HMI.
Sebelum pembukaan resmi, Ketua Panitia Konfercab XLI, Putra, menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan. Dalam laporannya, Putra menjelaskan bahwa Konfercab XLI merupakan forum tertinggi di tingkat cabang yang telah dipersiapkan melalui rangkaian tahapan organisasi, mulai dari koordinasi internal, konsolidasi komisariat, hingga kesiapan teknis pelaksanaan sidang.
Putra juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan Konfercab XLI, baik dari unsur Badko, pengurus cabang, komisariat, maupun pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan moril dan materiil.
Dalam sambutannya, Ketua Umum HMI Cabang Jambi Tesa Mardian menegaskan bahwa Konfercab merupakan forum tertinggi cabang yang harus dimaknai sebagai ruang yang jujur dan bertanggung jawab dalam menentukan arah organisasi.
“Konfercab adalah forum pertarungan gagasan dan kepentingan. Itu wajar dalam organisasi politik-intelektual seperti HMI. Namun semua kepentingan tersebut harus diletakkan di bawah kepentingan marwah dan masa depan HMI Cabang Jambi,” tegasnya.
Tesa juga menyoroti realitas Provinsi Jambi yang kaya sumber daya alam, namun masih menghadapi persoalan serius terkait kualitas sumber daya manusia dan profesionalisme lulusan perguruan tinggi.
“HMI tidak boleh kehilangan relevansinya. Back to Basic berarti menguatkan fungsi perkaderan, sementara Forward to Future adalah tuntutan agar kader HMI memiliki daya saing dan profesionalisme,” ujarnya.
Sementara itu, Dendi Ridho, Kabid PA Badko HMI, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga konsistensi ideologis dan sejarah perjuangan HMI.
“Dalam sejarah, satu-satunya kekuatan yang pernah membubarkan HMI adalah PKI. Maka siapa pun yang memerangi HMI, termasuk jika itu datang dari orang yang mengaku kader HMI sendiri, secara ideologis tidak berbeda dengan PKI,” tegasnya.
Pembukaan Konfercab XLI berlangsung dengan khidmat dan penuh ketegasan sikap, menandai dimulainya rangkaian sidang organisasi, evaluasi kepengurusan, perumusan rekomendasi strategis, serta pemilihan kepemimpinan baru HMI Cabang Jambi.
