Kerisjambi.id-TEBO- Warga desa Pagar Puding Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo mengeluhkan pembangunan rekontruksi jalan Kabupaten dan tanggul sungai di desa Pagar Puding Kecamatan Tebo Ulu yang dibiayai oleh pemerintah pusat melalui dana hibah badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) senilai Rp20,4 milyar.
Sementara itu berdasarkan surat pengaduan 10 orang perwakilan masyarakat desa Pagar Puding, meminta keluhannya dapat ditindaklanjuti segera oleh pihak berwenang.
Dalam surat tersebut setidaknya ada 4 poin yang disampaikannya yaitu:
1.Kekhawatiran masyarakat terhadap pelaksanaan turap yang sedang proses pengerjaan. 2.Lambatnya progres pekerjaan sehingga masyarakat khawatir gagal tidak terselesaikan. 3.Dampak lalulintas material yang menyebabkan hancurnya jalan umum desa agar menjadi perhatian pemerintah. 4.Fakta dilapangan besi seetfile yang semestinya masih bisa nancap ke tanah dipotong-potong, warga khawatir turap tidak sesuai spek dan RAB kerja.
Kepala BPBD Kab Tebo melalui Sekban, Ahmad Roni, via telpon mengaku sudah mendapat informasi terhadap keluhan warga, salah satunya soal besi seetfile itu ada namanya Kalendering atau pukulan hammer ketika dipukul 10 kali paling maksimal masuk 10 CM sudah masuk ke tanah keras.
Roni menjelaskan, ketika masuk ke tanah keras dipaksa terus seetfile akan lari, jika besi tersisa akan dipotong mungkin itu yang di pertanyakan oleh masyarakat takutnya tidak kuat, secara teknis saya sudah koordinasi dengan konsultan, potongan besi yang ditumpuk untuk barang bukti,"jelasnya Selasa 16 September 2025.
Roni melanjutkan, terkait jalan yang di khawatirkan masyarakat, kalau dibilang rusak berat belum, namanya benda berat tentu ada perubahan dengan kondisi jalan sebelumnya. "Saya sudah koordinasi sama pelaksana secara taktis jalan yang dilewati nanti akan di tangani.
Ditegaskan Roni, sebelum pekerjaan di mulai, ada sosialisasi ke masyarakat
di lakukan oleh pihak kepala desa.
" Kalau lambatnya progres pengerjaan turap bukan cuma masyarakat saja sesak nafas melihatnya, ucap Roni, kami BPBD juga sama, sudah berulang kali kita rapat dengan pejabat pelaksana teknis (PPTK), tim teknis, konsultan, untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Tapi sampai saat ini belum ada upaya rekanan yang maksimal, progresnya ada, tadi saya sudah rapat terkait itu, di sampaikan, kami sudah dapat surat dari BMKG, sekarang sudah masuk musim hujan meski intensitasnya menengah,"ujar Roni.
" Warning Roni, tapi ingat, kita ini kerja di Sungai Batanghari dan Batanghari bukan punya Jambi saja karena hulu sungainya dari Sumatera Barat, kalau hujan efeknya ke kita juga, kami setuju kekhawatiran warga mengingatkan," tegasnya.
" Kami sudah sampaikan ke rekanan, bahkan kita juga engap-engapan, selesai apa tidak pengerjaan turap ini, namun dari sisi realisasinya, contoh sekarang ada 2 crane, crane yang kedua sudah 15 hari kerjanya belum maksimal, ini yang kita dorong terus," katanya.
" Yang jelas terang Roni, kalau ada temen-temen DPR mau turun kami sangat setuju, disatu sisi kendala yang ada selama ini nyinyir untuk percepatan progres dilapangan biar dilihat juga sama konsultan semoga jadi motivasi pelaksanaan kedepan," Pungkas Roni.
Redaksi