KERISJAMBI.ID,JAMBI– Krisis karakter yang kian terasa di tengah masyarakat mendorong Pemerintah Provinsi Jambi untuk mencari terobosan baru. Dukungan penuh datang dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Dr. H. Sudirman, S.H., M.H, terhadap gagasan Teori Kecerdasan Ruhiologi (RQ) yang diperkenalkan oleh akademisi putra daerah, Prof. Iskandar.
Dalam sebuah pertemuan hangat di ruang kerjanya, Sekda Sudirman menerima disposisi surat langsung dari Gubernur Jambi sebagai tindak lanjut atas gagasan tersebut. Diskusi yang berlangsung penuh keakraban antara Sekda dan Prof. Iskandar menghasilkan kesepahaman: bahwa dunia pendidikan membutuhkan paradigma baru yang lebih dalam dari sekadar kecerdasan intelektual atau emosional.
“Kita menyaksikan begitu banyak orang cerdas secara intelektual, bahkan memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. Namun, kenyataannya perilaku menyimpang tetap marak terjadi. Ini persoalan serius,” ungkap Sekda Sudirman dengan nada tegas. “Ruhiologi hadir untuk mengisi kekosongan itu, menjadi perekat teori-teori yang sudah ada, dan melahirkan akhlak mulia dalam praktik kehidupan nyata.”
Prof. Iskandar dalam paparannya menjelaskan, Ruhiologi bukan sekadar teori tambahan, melainkan sebuah lompatan. Ia mengakar dari wahyu pertama, “Iqra’ bismirabbik”, ajakan membaca dengan hati dan kesadaran penuh akan kebesaran Tuhan. Melalui konsentrasi dan kontemplasi, Ruhiologi berupaya mengaktifkan ‘Godspot’ dalam otak manusia dan menyalakan ‘Godlight’—cahaya batin yang diyakini mampu menuntun manusia pada kearifan hidup.
Piloting program ini akan dimulai di Pondok Pesantren Al Hidayah Pemprov Jambi, sebuah pilihan yang dianggap tepat karena lingkungan pesantren sarat dengan atmosfer spiritual. Dari sanalah diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga menghidupi ilmu dengan perilaku dan karakter yang luhur.
Langkah Pemprov Jambi ini menandai sebuah momentum penting: pendidikan tak lagi berhenti pada kecerdasan akademis semata, melainkan bergerak menuju penciptaan generasi berdaya saing global dengan fondasi akhlak mulia.