Kerisjambi.id– Jambi, Aksi demonstrasi besar-besaran di Gedung DPRD Provinsi Jambi pada Jumat (29/8/2025) berakhir ricuh. Ratusan mahasiswa dan masyarakat yang semula berorasi menuntut keadilan, justru melampiaskan amarah dengan merusak berbagai fasilitas hingga membuat situasi Kota Jambi mencekam.
Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H. Siregar menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap tindakan anarkis yang terjadi. Ia memastikan, polisi akan menindak tegas siapa pun yang terbukti melakukan perusakan.
“Kalau anarkis ya ditindak tegas. Polisi bekerja berdasarkan hukum, tidak boleh ada yang main hakim sendiri,” tegasnya, Minggu (31/8/2025).
Kerusuhan dipicu oleh penolakan terhadap rencana kenaikan gaji anggota DPR serta buntut kematian seorang driver ojek online yang terlindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta. Aksi yang berlangsung usai salat Jumat itu terus memanas hingga Sabtu dini hari, meski awalnya hanya berupa orasi damai di depan gedung dewan.
Namun, situasi berubah drastis ketika massa merangsek masuk ke kompleks DPRD Jambi. Pagar depan jebol, kaca jendela pecah, pintu didobrak, hingga CCTV di pintu masuk ikut dirusak. Begitu masuk ke ruang sidang, massa semakin beringas dengan merusak kursi, meja, dan sejumlah perangkat elektronik yang ada di dalam ruangan.
Pemerintah daerah bersama tokoh masyarakat Jambi mengutuk aksi perusakan tersebut. Mereka menyerukan agar aspirasi masyarakat disampaikan secara damai dan bermartabat, tanpa harus merusak fasilitas negara maupun mengganggu ketertiban umum. (*Red)