KETERWAKILAN KERINCI BERPOTENSI KOSONG DI DPR-RI

 

Pemilihan legislatif 2024 amat menarik untuk dibincangkan seperti yang telah saya tulis sebelum ini tentang calon legislatif DPR-RI dari Jambi Barat. Kali ini saya akan khususkan tentang calon DPR-RI dari Kerinci. Apakah ada yg berpotensi ke senayan? 

1. Dari sebelas kabupaten kota provinsi Jambi. Kabupaten Kerinci mengirimkan calon legislatif terbanyak yaitu lebih dari sepuluh (10) calon. 

2. Kesemua calon tersebut dicalonkan oleh masing-masing partai politik. Baik dari partai besar maupun dari partai yang baru pertama kali ikut pemilu. 

3. Merujuk dari jumlah Daftar Pemilih Sementara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kerinci. Jumlah pemilih saat ini sebanyak (198, 386) pemilih. Dan diperkirakan Kota Sungai Penuh berkisar antara 40 ribu DPS. 

4. Jika kita andaikan Daftar Pemilih Tetap secara keseluruhan Kerinci dan Kota Sungai Penuh sebanyak 250 ribu pemilih. Maka calon-calon legislatif akan berbagi suara 20-25 ribu suara per calon. 

5. Jumlah suara dari masyarakat Kerinci akan sulit mengantarkan wakilnya ke DPR-RI. Kenapa? Jumlah suara terendah (kursi no 8) DPR-RI pileg 2019, Provinsi Jambi yaitu 30.809 suara dan ditopang oleh suara partai 124.126 suara. Sedangkan kursi no 7. Jumlah suaranya sebanyak 40.470 suara dan ditopang oleh perolehan suara partai sebanyak 120.092 suara. 

6. Sedangkan calon-calon potensial yang memiliki modal sosial dan modal kapital mumpuni berada di partai besar yang juga memiliki calon potensial dari daerah lain. Seperti partai golkar yang memiliki petahana dengan suara terbanyak pileg 2019. 

7. Jika demikian halnya. Masyarakat Kerinci harus bersatu padu untuk mengantarkan satu wakilnya ke Senayan. Dengan melakukan rembuk adat (budaya tinggi masyarakat Kerinci) dalam menentukan sikap siapa yang harus dipilih sebagai wakil DPR-RI. 

8. Penting kiranya masyarakat Kerinci kembali menjunjung tinggi adat istiadat daerah dan melestarikannya. Bukan hanya adat sebagai seremonial semata. 

9. Ini juga menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat Kerinci. Di mana, pada tahun 2019, keterwakilan Kerinci tidak ada di senayan. 

10. Mulai lah bersatu untuk kepentingan masyarakat Kerinci. Bukan semata-mata untuk saling merebut kekuasaan. Siapa pilihan masyarakat Kerinci? 

11. Kita serahkan kepada pemuka adat, orang tua cerdik pandai dan tokoh masyarakat Kerinci untuk menentukan sikapnya. Tentu ini juga baik untuk menghindari terjadinya konflik dan pertikaian di masyarakat Kerinci dalam pemilihan politik. 


Penulis : 

Dr. Dori Efendi

Dosen Ilmu Politik Unja

Direktur Gentala Analisis dan Riset

Tags