Pelatihan Pembuatan Minuman Kesehatan Probiotik Tepache Di Desa Tangkit Baru

 

Penulis: Aprollita, Ira Wahyuni, Yulfita Farni 


     Desa Tangkit Baru di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam produksi nanas, khususnya varietas Queen dan sekarang mulai berkembang nanas madu ukuran jumbo yang merupakan hasil budidaya petani daerah setempat. Perlu diketahui bahwa lahan budidaya nanas merupakan lahan gambut yang memiliki keasaman yang tinggi, hal ini tidak mempengaruhi rasa dari buah nanas itu sendiri.


       Selama ini, pemanfaatan nanas oleh masyarakat umumnya hanya terbatas pada daging buah saja sementara kulit buah lebih sering dibuang sebagai limbah pertanian yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Padahal kulit buah nanas memiliki kandungan gula alami dan senyawa bioaktif yang sangat potensial untuk diolah menjadi produk pangan fungsional, salah satunya adalah minuman probiotik tepache. Inovasi ini membuka peluang pemberdayaan masyarakat desa sekaligus mendukung pengelolaan limbah pertanian secara berkelanjutan.


       Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat melalui Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Melalui BIMA memberikan kesempatan yang luas bagi dosen dalam kegiatan Pengabdian da masyarakat, melalui program ini team dari fakultas Pertanian Universitas Jambi memperkenalkan inovasi sederhana pembuatan minuman probiotik tepache sebagai alternative usaha berbasis potensi lokal. Tepache merupakan minuman tradisional asal Mexico yang berasal dari fermentasi kulit nanas yang menggunakan bahan: gula aren, jahe, kulit manis, cengkeh dan bisa ditambah serai maupun daun pandan yang akan menghasilkan cita rasa segar serta memiliki kandungan mikroorganisme probiotik bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.


         Proses pembuatan tepache ini relative mudah, tidak membutuhkan banyak peralatan mahal, serta dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Dengan demikian program ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai wirausaha baru ditingkat rumahtangga maupun kelompok usaha kecil. Pelaksanaan program ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah kulit nanas, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, serta mendukung pengembangan ekonomi kreatif di desa Tangkit Baru.


          Secara keseluruhan, PKM pembuatan minuman probiotik tepache di Desa Tangkit Baru merupakan langkah konkrit dalam memanfaatkan potensi daerah, mengurangi limbah pertanian, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengolahan inovasi pangan dari potensi lokal.

 

Dokumentasi Kegiatan 

        Fakultas Pertanian Universitas Jambi memiliki semangat dalam menciptakan inovasi berkelanjutan yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat desa Tangkit Baru dengan Program dari Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi meluncurkan Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang di naungi oleh BIMA memberikan kesempatan kepada para dosen di seluruh tanah air untuk dapat memberikan kontribusi terbaik dan berdampak pada masyarakat. Program ini didapatkan oleh beberapa tim Universitas Jambi, diantaranya Tim dari Fakultas Pertanian yang diketuai oleh Aprollita,S.P., M.Si (Dosen Prodi Agribisnis) dan Anggota Prof. Dr. Ir. Ira Wahyuni, M.P. (Dosen Prodi Agribisnis) serta Dr. Yulfita Farni, S.P., M.Si. (Dosen Prodi Agroekoteknologi).


     Kegiatan PKM ini berlangsung selama beberapa bulan pada kelompok UMKM Prima Indonesia yang diketuai oleh Bapak M. Saman. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali potensi lokal dalam pengembangan inovasi produk melalui: Tujuan PKM ini adalah untuk menggali potensi lokal dalam pengembangan inovasi produk melalui: 1) Pelatihan Pembuatan minuman kesehatan probiotik “Tepache” dari fermentasi kulit nanas 2) Penyuluhan tentang prospek pengembangan minuman Tepache 3) Pelatihan tentang pembukuan usaha minuman kesehatan Tepache 4) Pemasaran hasil produk inovasi melalui media sosial 


  Metode pendekatan yang akan diterapkan adalah metode pelatihan secara partisipasi. Pelatihan yang akan dilaksanakan pada kelompok kecil pada masyarakat mitra sasaran yang mengutamakan pembelajaran berdasarkan pengalaman. Peserta dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pelatihan keterampilan.


       Pelatihan yang diberikan pada Rabu, 13 November 2025 diikuti peserta dari kelompok UMKM Abadi yang diketuai oleh Ibu Siti Zam Zam di Desa Tangkit Baru dengan kegiatan pelatihan keterampilan pembuatan minuman kesehatan probiotik dari fermentasi kulit buah nanas dari limbah daun nanas. Selain itu juga tim dari fakultas pertanian berkolaborasi dengan mahasiswa pertanian Prodi agribisnis diantaranya Yudha, Reihan dan Netta, mereka membantu kegiatan lapangan. Sementara itu untuk pelatihan pembuatan produk minumakn kesehatan diberikan oleh Owner Athala Cake Ibu Erni Rospika, S.Pd. serta pembukuan dan usahatani serta pembuatan e-commerce sebagai strategi pemasaran yang menjadi nara sumber adalah Vika Indah Rahayu, S.E., M.Ak. yang merupakan dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi.


       UMKM Abadi merupakan salah satu usaha mikro yang berkembang di desa Tangkit Baru. Kabupaten Muaro Jambi, dengan focus kegiatan pada pengolahan hasil pertanian, khususnya buah nanas. Selama ini, UMKM Abadi memproduksi berbagai olahan berbasis daging buah nanas seperti selai, sirup, manisan, dan minuman sari buah. Produk tersebut telah memiliki konsumen tetap di tingkat lokal desa maupun beberapa wilayah terdekat. Meskipun demikian pemanfaatan kulit buah nanas sebagai bahan baku pengolahan belum sepenuhnya digarap oleh UMKM ini, sehingga masih terdapat peluang besar dalam meningkatkan nilai tambah produk dan diversifikasi usaha.


         Dalam aktivitas produksinya, UMKM Abadi menghasilkan limbah kulit nanas dalam jumlah yang cukup besar setiap minggunya. Limbah tersebut biasanya dibuang begitu saja atau dijadikan pakan ternak secara terbatas. Pemilik UMKM belum mengetahui bahwa kulit nanas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman probiotik Tepache yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat kesehatan. Pengetahuan tentang fermentasi pangan masih minim, terutama terkait cara menjaga kebersihan bahan baku, control mikroba selama proses fermentasi, standar higienitas, dan pengemasan produk fermentasi yang aman.


        Saat ini di Desa Tangkit Baru belum mengenal produk minuman kesehatan probiotik yang menggunakan kulit buah nanas yang difermentasi, berat kulit buah nanas per satuan buah seberat 30 sampai 40% dari total keseluruhan buah. Berapa banyak kulit yang terbuang ketika nanas diolah menjadi beragam pangan olahan di desa Tangkit Baru. Pemanfaatan peluang dalam mendapatkan nilai ekonomi dari produk yang tidak digunakan menjadi produk yang bermanfaat dan memili peluang pasar tidaklah mustahil untuk dikembangkan menjadi produk inovasi.


       Nanas merupakan sumber penghasilan utama yang di jual baik dalam bentuk segar maupun olahan. Untuk Provinsi Jambi nanas Tangkit sudah dikenal secara umum oleh masyarakat kota Jambi, karena dipinggir-pinggir jalan kota Jambi buah ini dijual secara massal bisa dalam bentuk nanas utuh maupun buah nanas yang sudah dikupas kulitnya. Biasanya masyarakat membeli nanas untuk dimakan segar, tambahan pada gulai atau sambal dan ketika hari raya nanas juga digunakan untuk pembuatan selai isian kue lebaran.


       Pangsa pasar yang cukup baik dari buah nanas di Jambi membuat buah nanas di tempat asalnya semakin berkembang pembudidayaannya hal ini dikarenakan bila nanas over produksi dan pasar telah penuh maka petani disana mengolahnya menjadi beragam pangan olahan. Sedangkan kulitnya dibuang tanpa dimanfaatkan, sehingga pengusul tertarik untuk menjadikan peluang dalam pembuatan minuman kesehatan prebiotik Tepache.


Pengembangan inovasi minuman kesehatan probiotik ini merupakan produk turunan pertama pada mitra sasaran yang memanfaatkan kulit buah nanas. Tepache merupakan minuman kesehatan yang mengandung prebiotik. Zat probiotik berasal dari gula alami dan serat yang terdapat dalam bahan utamanya, yaitu nanas terutama dibagian kulitnya. Kulit nanas mengandung serat pangan (inulin dan fruktooligosakarida) yang bisa berfungsi sebagai prebiotik yaitu senyawa yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus 


       Minuman Tepache di Indonesia masih diproduksi skala rumah tangga dan belum luas dipasarkan, ada beberapa daerah yang telah mengembangkan minuman tepache yaitu; Kediri (Jawa Timur), Majene (Sulawesi Barat) dan Pamulang (Tanggerang Selatan). Minuman probiotik tepache ini hasil dari fermentasi kulit buah nanas, fermentasi sendiri di mulai dengan proses menggunakan mikro organisme seperti yeast dan bakteri yang berguna untuk mengubah karbohidrat menjadi alkohol atau asam organik dalam kondisi anaerobic. Kandungan karbohidrat dan gula dalam kulit nanas menjadi penentu potensinya sebagai bahan baku pembuatan tepache, sehingga memiliki manfaat bagi usus manusia untuk di konsumsi.


      Alasan kulit nanas dijadikan bahan produk olahan karena kandungan nutrisi yang ada pada kulit nanas dapat dikatakan cukup banyak, kandungan nutrisi tersebut adalah 4,41% protein, gula reduksi 13,65, 17,53% karbohidrat, 20,87% protein, air sebanyak 81,72% dan disertai vitamin dan mineral lainnya (3,4)


        Pembuatan tepache dilakukan dalam tiga tahapan, tahap pertama persiapan stater, tahap kedua pembuatan sari kulit nanas, dan terakhir pembuatan minuman probiotik fermentasi kulit nanas. Lebih rincinya pertama kupas 1 buah nanas ukuran sedang pisahkan kulitnya, kulit yang telah dikumpulkan dibersihkan dahulu dengan menggunakan sikat agar bakteri atau kuman yang melekat terbuang setelah itu dicuci bersih beberapa kali dengan air mengalir,


Setelah dipastikan bersih kulit buah nanas dan empelurnya ditambahkan dengan gula aren dan air (sebelumnya air dimasak) serta tambahkan pula rempah-rempah (serai dan jahe) setelah dimasukan ketoples kaca selanjutnya ditutup rapat agar tidak ada sirkulasi udara yang masuk. Diamkan 2 – 3 hari agar terjadi fermentasi. Setelah beberapa hari minuman tepache dapat disaring agar kulit buah, empelur dan rempah-rempah terpisah dari minuman tepache. Selanjutnya dipindahkan ke botol botol yang telah disiapkan dinginkan ke dalam lemari pendingin minuman telah siap untuk disajikan.


       Minuman Tepache berasal dari negara Mexico. Minuman ini merupakan minuman tradisional masyarakat di Mexico. Minuman ini dibuat melalui proses fermentasi kulit buah nanas dicampur air dan gula setelah itu difermentasi (1). Rasa dari minuman Tepache ini manis dan sedikit asam dan memiliki kandungan alkohol yang rendah. Pembuatan minuman ini menjadi solusi yang tepat dalam memanfaatkan limbah atau produk yang tidak berguna menghasilkan nilai guna dan manfaat dalam peningkatan pendapatan masyarakat mitra sasaran.


       Hasil dari program PKM yang diusulkan dan akan dilaksanakan memiliki dampak positif bagi lingkungan, bagi lingkungan paling tidak berdampak terhadap pengurangan volume limbah dari kulit nanas yang biasanya hanya dibuang setelah ada kegiatan ini akan berguna untuk meningkatkan perekonomian mitra sasaran, selain itu dampak yang akan dirasakan juga terjadi diversifikasi produk untuk minuman. Manfaatnya juga terasa dimana mitra sasaran akan memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan minuman kesehatan probiotik dan juga mitra sasaran harus juga mendapat sertifikat produk dari BPOM agar produk minuman ini layak untuk dikonsumsi dan di pasarkan.