Kerisjambi.id - Sungai Penuh, 18 Juni 2025 Di tengah fenomena meredupnya peran mahasiswa dalam gerakan sosial dan politik, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci-Sungai Penuh melalui Bidang Pembinaan Anggota (PA) menggelar kegiatan diskusi reflektif bertema “Aktivis Mahasiswa di Ambang Kepunahan Zaman”, yang dilaksanakan pada Rabu (18/6) bertempat di Sekretariat HMI Cabang Kerinci-Sungai Penuh.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan kader HMI Cabang Kerinci-Sungai Penuh, kanda Afyantori Wabendum PB HMI yang turut memberikan materi "Aktivis Mahasiswa Diambang Kepunahan Zaman" dan gagasan terkait tantangan aktivisme mahasiswa di era modern.
Ketua Bidang Pembinaan Anggota, Eca Lestari, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen HMI untuk menjaga ruh perjuangan dan nilai-nilai keorganisasian di tengah generasi yang makin terpolarisasi oleh teknologi dan hedonisme kampus.
“Banyak mahasiswa hari ini kehilangan orientasi perjuangan. Fokusnya bukan lagi pada problem sosial masyarakat, tapi pada konten hiburan dan pencitraan digital. Melalui forum ini, kita ajak mereka kembali merenung dan bergerak,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Afyantori menilai saat ini telah terjadi “kemandekan intelektual” di kalangan aktivis muda yang lebih banyak disibukkan oleh kegiatan pragmatis tanpa menyentuh akar masalah sosial.
“Gerakan mahasiswa dahulu lahir dari rasa gelisah terhadap ketimpangan dan ketidakadilan. Kini yang dominan adalah rasa nyaman dan keengganan bersuara,” katanya.
Lanjutnya, Afyantori mengajak mahasiswa untuk tidak terjebak dalam narasi pesimistis, melainkan mulai menciptakan bentuk-bentuk baru perlawanan yang sesuai dengan konteks zaman.
Selain diskusi panel, acara juga diisi dengan sesi refleksi kader dan perjalanan HMI Kerinci-Sungai Penuh dalam memperjuangkan isu-isu lokal, termasuk advokasi terhadap pendidikan dan transparansi anggaran daerah.
Ketua Umum HMI Cabang Kerinci-Sungai Penuh, Edilan Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan menegaskan pentingnya pembinaan anggota secara berkelanjutan.
“Kalau kita ingin HMI tetap hidup dalam konteks zaman apa pun, maka kaderisasi harus lebih progresif dan adaptif. Diskusi seperti ini menjadi salah satu jalannya,” ucapnya.
Kegiatan ini ditutup dengan rumusan bersama kader tentang langkah-langkah konkret memperkuat kembali gerakan mahasiswa di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh.