kerisjambi.id - Sejarah Indonesia tidak pernah lepas dari peran pemuda. Mereka adalah aktor utama dalam banyak babak penting perjalanan bangsa, dari Sumpah Pemuda 1928 hingga gelombang Reformasi 1998. Di setiap titik balik sejarah, pemuda selalu hadir sebagai penggerak perubahan. Energi mereka, keberanian mereka, dan semangat mereka menjadi elemen penting dalam mendorong bangsa ini maju ke arah yang lebih baik. Dari tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Tan Malaka, dan Sutan Sjahrir kita belajar bahwa pemuda bukan hanya pelengkap sejarah, melainkan penentu arah perjalanan bangsa. Mereka terlibat langsung dalam perjuangan melawan penjajahan, merumuskan dasar negara, dan menginspirasi semangat kemerdekaan di seluruh penjuru tanah air.
Saat ini, tantangan zaman telah berubah. Perjuangan tidak lagi soal senjata atau demonstrasi besar-besaran. Namun, perjuangan itu tetap membutuhkan semangat muda dan salah satu wujud nyata dari semangat perubahan saat ini adalah keterlibatan pemuda dalam penguatan ekonomi rakyat, melalui wadah yang kini diperkenalkan sebagai Koperasi Merah Putih.Presiden Prabowo Subianto, dalam periode awal kepemimpinannya, meluncurkan program strategis bertajuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Program ini dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan pengelolaan demokratis yang menjadi jantung dari sistem koperasi. Dalam pertemuan para kepala daerah di Akademi Militer Magelang (Februari 2025), Presiden menegaskan pentingnya koperasi desa sebagai instrumen utama dalam menjaga ketahanan pangan dan kedaulatan ekonomi nasional.
Program ini tertuang dalam Inpres No.9/2025 dan ditandatangani pada 27 Maret 2025 di Jakarta tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa. Koperasi Merah Putih merupakan upaya memperkuat swasembada pangan, pemerataan ekonomi, mengurangi angka pengangguran dan mewujudkan desa mandiri menuju Indonesia Emas 2045. Keberadaan koperasi ini diharapkan mampu menggerakkan potensi ekonomi masyarakat secara kolektif dan berkelanjutan.
*Tujuan Koperasi Merah Putih*
Pendirian program Koperasi Merah Putih memiliki tujuan utama menjawab berbagai tantangan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan. Melalui koperasi ini, diharapkan tercipta sistem ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Berikut ini tujuan lebih detailnya :
1. Kesejahteraan Masyarakat Desa
2. Meningkatkan Menciptakan Lapangan Kerja
3. Memberikan Pelayanan Secara Sistematis dan Cepat
4. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Ekonomi Melalui Koperasi
5. Modernisasi Manajemen Sistem Perkoperasian
6. Menekan harga di Tingkat Konsumen
7. Meningkatkan Harga di Tingkat petani Hingga Nilai Tukar Petani (NTP) atau Kesejahteraan Petani Naik
8. Menekan Pergerakan Tengkulak
9. Memperpendek Rantai Pasok
10. Meningkatkan Inklusi Keuangan
11. Meningkatkan Inklusi Keuangan
12. Menjadi Akselerator, Konsolidator, dan Agregator UMKM
13. Menekan Tingkat Kemiskinan Ekstrem
14. Menekan Inflasi
Koperasi ini bukan hanya sekadar struktur, tetapi membutuhkan jiwa dan komitmen yang kuat. disinilah pemuda harus mengambil bagian aktif. Karena tanpa keterlibatan generasi muda, koperasi hanya akan menjadi formalitas yang kehilangan daya hidupnya. Pemuda dapat berperan sebagai penjaga dan pengemban nilai-nilai dasar koperasi. Seperti ditegaskan oleh Bung Hatta, yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia, koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang berdiri di atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Nilai-nilai ini menjadi pembeda utama antara koperasi dan bentuk usaha kapitalistik yang mementingkan laba semata. Dalam konteks Koperasi Merah Putih, pemuda bisa memastikan bahwa koperasi tidak menyimpang dari prinsip aslinya.
Dalam regulasinya, pengurus harus memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain : Memiliki kapasitas yang memadai dibidang perkoperasian, memiliki keterampilan, jujur, professional, berintegritas dan mampu berdedikasi, serta tidak memiliki hubungan sedarah atau hubungan kekeluargaan dengan perangkat desa dan pengawas.
*Menghadapi Oligarki dan Monopoli Desa*
Pemuda dapat memainkan peran penting dalam menghadapi oligarki dan monopoli KMP. Dengan menjadi bagian dari koperasi, pemuda dapat membantu memastikan bahwa koperasi tidak menyimpang sesuai pada prinsip aslinya dan tetap fokus pada kepentingan masyarakat desa. KMP juga dapat menjadi instrumen untuk mengurangi oligarki dan monopoli dengan menyediakan akses yang luas ke bahan pokok dan jasa lainnya.
*Tantangan yang Dihadapi*
Pemuda mungkin menghadapi beberapa tantangan dalam mengembangkan Koperasi Merah Putih, seperti:
1. Keterbatasan Sumber Daya: Koperasi Merah Putih mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya, termasuk modal dan infrastruktur.
2. Kompetisi dengan Pelaku Usaha Lain: Koperasi Merah Putih harus bersaing dengan pelaku usaha lain yang sudah mapan di desa.
3. Pengelolaan yang Efektif: Koperasi Merah Putih perlu dikelola dengan efektif dan transparan untuk memastikan keadilan dan kepentingan anggotanya.
*Peluang yang Ada*
Pemuda memiliki peluang besar untuk mengembangkan Koperasi Merah Putih dan membuatnya menjadi sukses. Beberapa peluang yang ada adalah :
1. Bisnis yang Kuat: Koperasi Merah Putih dapat memiliki bisnis yang kuat dan tidak merugi.
2. Penciptaan Lapangan Kerja: Koperasi Merah Putih dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat desa dan pemuda.
3. Pengembangan Ekonomi Desa: Koperasi Merah Putih dapat membantu mengembangkan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lapangan kerja bagi pemuda.
Dengan demikian, pemuda dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan Koperasi Merah Putih dan menciptakan kembali semangat membangun negeri yang tidak harus dimulai dari panggung nasional. Karena perubahan sejati dimulai dari lingkup terkecil seperti desa, kelurahan, RT /RW. Koperasi Merah Putih adalah medan perjuangan baru bagi generasi muda. Di sinilah pemuda bisa berperan nyata dalam memecahkan masalah lokal dengan pendekatan kolaboratif, inovatif, dan solutif. Saat pengetahuan, kreativitas, dan semangat muda dipadukan dengan nilai luhur koperasi, maka lahirlah kekuatan transformasi sosial yang dahsyat. Inilah peluang emas bagi pemuda untuk menjadi pahlawan masa kini, bukan dengan senjata, melainkan dengan gagasan, karya, dan aksi nyata.