Tengg... Mahasiswa STIA NUSA kembali geram atas perlakuan dan kebijakan yang tidak masuk akal oleh pihak kampus 1 STIA NUSA Sungai penuh

 

Kerisjambi.id - Mahasiswa STIA NUSA kembali geram atas perlakuan dan kebijakan yang tidak masuk akal oleh pihak kampus 1 STIA NUSA Sungai Penuh (Kerinci, 11 Februari 2024)

Pasca beredarnya berita kisruh dualisme Ketua STIA yang menuai kebingungan mahasiswanya . Kini perlahan telah menemukan titik terang. Begini Penjelasannya, diungkapkan oleh yoga mahasiswa STIA NUSA. " ini bermula ketika saya hendak menarik kembali uang semester yang telah saya setorkan di Bank Kerinci pada tanggal 8 januari 2024, saya takut nanti uang tersebut hilang sia - sia mengingat masih ada konflik antara pihak kampus 1 dan kampus 2 STIA NUSA yang belum selesai, karena itu lah saya bersitegas untuk menarik kembali uang semester yang sudah saya setorkan. Dari pihak kampus 1 saya tidak menemukan jawaban pasti karena selalu di janjikan bahwasanya uang tersebut pasti dikembalikan ini merupakan janji ketiga kalinya.

Lanjutnya, " setelah saya konfirmasi ke pihak bank kerinci, nyatanya bisa di cairkan dengan syarat surat kuasa dari pihak kampus, Disinilah muncul kebingungan, saya mengkonfirmasi kembali pihak kampus 1 berdasarkan dengan jawaban dari pihak bank kerinci, sayangnya respon yang saya dapatkan dari kampus 1 malah bertentangan dengan yang dijanjikan sebelumnya, yang mulanya berjanji, berubah menjadi "Itu bukan urusan bapak", dari sinilah saya mulai merasa di permainkan oleh oknum dosen di kampus 1 stia nusa., saat itu saya benar - benar emosi. Tiba - tiba salah satu oknum dosen di kampus 1 menaiki meja dan berucap, "apo mpu ngamuk ke sini,mpu nak keno tangan sini?". Insiden tersebut berhasil di lerai oleh salah seorang dosen STIE SAK yang berada di dalam ruangan tersebut." Pungkasnya

" untung nya Uang tersebut telah di kembalikan setelah di adakannya hearing dadakan, yang saat itu hadir pembina kami dari HIMASS bapak ade nurma jaya, Dari Pihak Kepolisian, dan dosen kampus 1. Kembali memunculkan pertanyaan, ada satu poin yang secara tidak langsung mengintimidasi saya, yaitu " Apabila saya menarik kembali uang saya, maka saya siap di keluarkan dari kampus STIA NUSA". Beruntung poin tersebut di robah setelah adanya perdebatan panjang." Tutupnya.

Presiden HIMASS, saat di konfirmasi media menjelaskan , "kami merasa geram atas perlakuan dan kebijakan yang di lakukan dan dikeluarkan oleh pihak kampus 1, dari permasalahan tersebut nampak jelas, bahwa pihak kampus 1 gagal mengimplementasi pelayanan dan kebijakan publik seperti yang pernah di edukasikan kepada mahasiswa sebelum ini, serta menimbulkan pertanyaan ada dengan mempermainkan mahasiswa dari di tahan nya uang semester berlanjut dg perjanjian untuk mengembalikan, dan seolah - olah tidak tahu menau hingga akhirnya mengembalikan kepada yang memiliki hak." 

Hal senada juga di sampaikan oleh presiden mahasiswa STIA NUSA Raynaldi Fernandes," Sangat disayangkan,perlakuan dan kebijakan tidak menunjukkan akademisi Ilmu Administrasi, atas kejadian tersebut menemukan titik terang kami dari pihak BEM STIA NUSA menghimbau kepada seluruh mahasiswa STIA NUSA untuk tidak terprovokasi atas intervensi dan intimidasi berbentuk apapun. Dengan di kembalikannya uang tersebut menunjukkan bahwa pihak kampus 1 tidak bertanggung jawab atas mahasiswanya dan Menunjukan ada sesuatu yang di takutkan. Tutupnya."