ALERTA!!! SUNGAI BATANGHARI DALAM KEADAAN DARURAT

Foto: Aktivitas PETI di Sungai Batanghari, rival fahlevi/KJL)

Kerisjambi.id | MAPALA SIGINJAI UNJA – Sungai Batanghari merupakan salah satu sungai terpanjang di sumatera, yang mana kondisinya sekarang sangat memprihatinkan. Air sungai yang relatif keruh serta abrasi di beberapa tempat. Beberapa faktor yang ditengarai menjadi penyebab masalah di atas adalah pertambangan emas tanpa izin (PETI)/dompeng, aktivitas pertambangan batubara, pembuangan limbah sekali pakai, dan pertambangan sirtu (pasir batu).

Pantauan Team Observasi Lapangan MAPALA SIGINJAI UNJA, sabtu (31/12/22), pada kegiatan “Milir Merakit” yang lalu team memperkirakan kurang lebih 350 titik dompeng yang masih aktif dari kabupaten Sarolangun sampai kota Jambi. Terkait dengan abrasi, diperkirakan 70 % pinggiran sungau Batanghari sudah mengalami abrasi yang berat. Selain abrasi, kondisi air sungai yang keruh tentunya juga mempengaruhi kesehatan warga dan biota air yang ada di sepanjang DAS Batanghari.

Foto: Aktivitas PETI di Sungai Batanghari, rival fahlevi/KJL)

Saat ditemui disela-sela kesibukannya sebagai Ketua MAPALA SIGINJAI UNJA, Aria mengatakan , “saya selaku pecinta alam sungguh miris melihat kondisi sungai kita saat ini, mulai dari airnya, bibir sungainya yang semakin hari semakin melebar akibat abrasi, kita selaku pecinta alam seharusnya melakukan perubahan dan bertindak terhadap kondisi lingkungan sungai batanghari yang semakin hari semakin bikin ngeri. “semestinya ini tugas kita, kita harus bersatu menjaga dan bertanggung jawab akan kelestariannya supaya sungai ini masih bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti.” Pungkas Aria (30/9/23).

Berdasarkan hasil studi pustaka dari beberapa jurnal, tanaman bambu sangat cocok untuk digunakan sebagai tanaman konservasi dan tanggul alam sebab dibeberapa negara maju seperti China sudah menerapkan tanggul alam dengan memanfaatkan tanaman bambu. Semoga harapan kita tentang kembali asrinya sungai Batanghari dan lingkungan sekitarnya bukan hanya angan belaka tapi juga dapat diwujudkan dengan aksi. Selanjutnya, semoga kelompok pecinta alam lain, dapat membangun komitmen bersama untuk Batanghari kembali asri. Tentu saja, sedikit aksi kecil dari kita semoga bermanfaat untuk generasi yang akan datang. (rival fahlevi, KJL).