Berdasarkan Permintaan dari Wakapolda, Proyek Renovasi Kawasan Tanggo Rajo sebesar Rp. 2 M di Bongkar

Kerisjambi.id
Editor -

 


Kerisjambi.id- Proyek renovasi kawasan Tanggo Rajo yang di peruntukkan untuk pedagang berjualan di kota jambi sebesar Rp. 2 milliar di bongkar berdasarkan permintaan dari Wakapolda Jambi. (17/1/2022).

"Jadi pada intinya, itu, salah satu permasalahan yang disampaikan pada kita dari Polda, itu, karena ada terganggunya privasi dari bapak Wakapolda. Karena bangunan yang dibuat itu kan tinggi, sementara Rumah Dinas Wakapolda itu kan di bawah, itu salah satu keberatan mereka, makanya dibongkar," kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, M Fauzi kepada wartawan, Senin

"Kita kan memprogramkan bangunan itu karena pertama rusak setelah kena angin puting beliung rubuh kan, lalu kedua Pak Gubernur kan menginginkan adanya perapian lah kan di kawasan Ancol itu kan, maka di usulkan pembangunan itu. Nah itu juga sebagai salah satu penunjang pemulihan ekonomi nasional atau PEN gitu kan," ujar Fauzi.

Fauzi menyebutkan, Dinas PUPR Jambi mendukung adanya pembangunan baru bagi pedagang berjualan. Apalagi proyek pembangunan itu juga dianggarkan di APBD Perubahan di 2021 lalu.

Hanya saja, setelah bangunan itu dinyatakan selesai pada 27 Desember 2021 lalu, Dinas PUPR Jambi mendapatkan surat, yang mana bangunan itu diminta untuk dibongkar.

"Karena ada permintaan dari Pak Wakapolda, melalui surat dari Dirkrimsus ya, itu ada surat ke kita. Nah ini, saya konsultasikan ke Pak Gubernur, jadi kata Pak Gubernur, ikuti aturan. Salah satu yang jadi pegangan kita itu surat perintah ya, dari sana. Terus yang kedua pengamanan terhadap aset, sudah kita amankan semua. Nah bagaimana aset ini selanjutnya nanti, kita tunggu perintah Pak Gubernur," terang Fauzi.

Proyek bangunan yang terbuat semi permanen dari besi itu, posisinya memang berada di seberang jalan rumah Dinas Wakapolda Jambi, Brigjen Yudawan Roswinarso.
Sebelumnya, bangunan tersebut sudah berdiri, hanya saja terbuat dari kayu. Bangunan yang sempat diisi oleh beberapa orang pedagang di sana kemudian roboh, lantaran terkena angin puting beliung hingga akhirnya direnovasi oleh pemerintah.

Setelah selesai direnovasi pada Desember lalu, namun kini bangunan baru itu kembali dibongkar. Hal itu membuat para pedagang tidak lagi bisa berjualan.

Sumber : detiknews