KerisJambi.id - Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Batang Hari, *Sidqy Arizni, S.IP*, menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan yang mendalam atas tayangan di salah satu program stasiun televisi nasional *Trans7* yang dinilai telah merendahkan martabat kiai serta lembaga pesantren.
Menurut Sidqy Arizni, pesantren dan kiai merupakan pilar penting dalam menjaga moralitas, pendidikan, dan peradaban bangsa. Mereka bukan hanya simbol keagamaan, tetapi juga teladan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, serta akhlakul karimah bagi generasi muda Indonesia. Karena itu, segala bentuk candaan atau tayangan yang menjadikan kiai dan pesantren sebagai bahan olok-olok merupakan tindakan yang tidak pantas dan mencederai nilai-nilai keadaban publik.
“Media massa seharusnya menjadi sarana edukasi dan pencerahan bagi masyarakat, bukan justru ruang yang menormalisasi penghinaan terhadap tokoh agama dan lembaga pendidikan Islam,” tegas Sidqy.
Lebih lanjut, Ketua PC IPNU Batang Hari itu mendesak pihak *Trans7* untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat, khususnya kepada kalangan pesantren dan Nahdlatul Ulama, serta melakukan evaluasi internal agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sebagai organisasi pelajar yang lahir dari rahim pesantren, IPNU Batang Hari berkomitmen untuk terus menjaga marwah dan kehormatan kiai serta lembaga pendidikan Islam.
“Kami mengajak seluruh pelajar dan santri khusus nya di kabupaten batang hari untuk tetap tenang namun tegas dalam menyuarakan kebenaran. Mari jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bersama bahwa kebebasan berekspresi harus disertai tanggung jawab moral dan etika sosial,” pungkas *Sidqy Arizni, S.IP*.