Team Investigasi UIN  STS Jambi menjelang Tenggat, mampukah UIN sts jambi transparan dan tegas?


Kerisjambi.id – Pada 28 Agustus 2025, Rapat Senat Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi mengeluarkan keputusan penting: membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus kekerasan di lingkungan kampus. Keputusan itu, yang digembar-gemborkan sebagai respons cepat, kini terancam hanya menjadi tumpukan kertas bisu.


​Hingga 31 Agustus, tidak ada satu pun kabar tentang kinerja tim. Barulah pada 1 September, setelah gelombang protes mahasiswa mengepung halaman kampus, Ketua Senat  Prof. Dr. H. Mukhtar Latif, M.A angkat bicara. Ia menyatakan tim investigasi yang di ketuai oleh Prof. H.M. Hasbi Umar mulai bekerja per tanggal tersebut, dengan batas waktu maksimal sepuluh hari.

​Kini, Senin (8/9), sepekan setelah janji tersebut, publik kampus masih berada dalam tanda tanya. Tak ada pengumuman resmi soal perkembangan investigasi. Tidak ada kabar mengenai sanksi atau hasil temuan. Waktu terus berjalan, dan tenggat sepuluh hari itu makin mendekat untuk dilanggar.


​Bagi banyak pihak, keheningan UIN STS Jambi bukan sekadar kelambatan administratif, melainkan menyangkut kredibilitas sebuah lembaga pendidikan. Keterlambatan publikasi hasil investigasi hanya memperlebar jurang ketidakpercayaan antara mahasiswa dan pengelola kampus.


​Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi, Tesa Mardian, sebelumnya telah menolak narasi damai tanpa substansi yang dilemparkan pihak kampus di laman berita resmi kampus UIN STS Jambi. Ia menegaskan, perdamaian tidak bisa ditegakkan jika fakta-fakta penting—seperti pemukulan kader dan pelecehan simbol organisasi—dihilangkan dari cerita. 


"Kami merasa janji investigasi ini hanya untuk meredam protes," ungkap seorang mahasiswa yang enggan disebut namanya. "Padahal, Rektor sendiri  sampai sekarang juga belum meminta maaf secara publik."


​Hingga berita ini diturunkan, pihak universitas belum memberikan keterangan resmi mengenai alasan belum diumumkannya hasil investigasi. Publik kampus kini menanti dengan cemas, menyaksikan kredibilitas lembaga pendidikan ini dipertaruhkan. 


Apakah UIN STS Jambi akan tampil dengan ketegasan dan transparansi, atau memilih untuk terus bersembunyi di balik kabut keheningan yang kian tebal?