Kerisjambi.id-TEBO-Soal Pengeroyokan terhadap anggota HMI yang diduga dilakukan oleh anggota PMII di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi beberapa hari yang lalu hal itu sangat disayangkan oleh Ketua MD KAHMI Kabupaten Tebo.
Ketua Umum Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam ( MD KAHMI) Kabupaten Tebo Syarfandi Arifarjasa mengatakan, seharusnya UIN STS Jambi sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk mendidik mahasiswa menjadi insan intelektual yg berkarakter dan berakhlakul karimah, bukan membiarkan terjadinya tindakan brutalisme dan premanisme yg tdk beradab.
UIN STS Jambi harus bertanggung jawab memelihara lingkungan yg sejuk dengan memberikan ruang yang sama dan adil kepada seluruh organisasi ekstra kemahasiswaan walaupun berbeda bendera.
"apalagi organisasi sesama muslim yg ibarat satu tubuh adalah bersaudara," Ujar Syarfandi melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi Kamis (28/8/2024).
Syarfandi mengatakan ini sebagai wujud menanamkan nilai toleransi terhadap kemajemukan di tengah-tengah bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, dan ras dg prinsip bhineka tunggal ika utk mewujudkan sila ke -3, Persatuan Indonesia.
Terkait nilai-nilai diatas, berarti peristiwa tindakan kekerasan oleh anggota organisasi kemahasiswaan PMII terhadap anggota HMI yang terjadi berulang-ulang menunjukkan bahwa pemegang kebijakan di UIN telah gagal dalam menanamkan nilai-nilai tersebut diatas, dan gagal memberikan ruang yang sama dan adil untuk seluruh organisasi kemahasiswaan, walaupun berbeda bendera.
"Terkait peristiwa kekerasan, karena ini negara hukum, setiap pihak yg melakukan tindak pelanggaran hukum apalagi tindak pidana, harus diberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yg berlaku sebagai efek jera, dan sebagai bukti bahwa masih tegaknya hukum di Republik Indonesia ini. Demikian, semoga memberikan pelajaran dan hikmah untul kita semua sebagai sesama saudara...Wassalam. Ketua MD KAHMI Tebo Syarfandi Arifarjasa, S.Ag., M.Pd.I." Tulis Ketum MD KAHMI Tebo.
Redaksi