PANDANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS JAMBI MENGENAI PILPRES 2024

 


Penulis : Minarni, S.Pd,M.Si
Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan sebagian negara di dunia termasuk Indonesia. Penyelenggaraan pemilihan umum secara periodik di Indonesia sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan bangsa ini, tetapi proses demokrasi lewat pemilihan umum yang lebih terdahulu belum mampu menyamakan nilai-nilai demokrasi yang matang. Hal itu disebabkan sistem politik yang otoriter. Harapan untuk menemukan format demokrasi yang ideal mulai nampak sejak penyelenggaraan pemilihan umum 2004 lalu yang berjalan cukup relatif lancar dan aman. Untuk bangsa yang baru lepas dari sistem otoriter, penyelenggaraan pemilihan umum 2004 yang terdiri dari pemilihan umum legislatif dan pemulihan umum presiden secara langsung yang berjalan tanpa tindak kekerasan merupakan prestasi bersejarah bagi bangsa ini. Dengan pemilihan umum tersebut rakyat Indonesia ingin turut secara aktif dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah karena partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan Negara demokrasi sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Pemilihan kepala daerah merupakan salah satu bentuk partisipasi politik masyarakat, sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat, karena pada saat pemilihan kepala daerah itulah rakyat menjadi pihak yang paling menentukan proses politik di wilayahnya dengan memberikan suara secara langsung.

Masyarakat merupakan unsur utama yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu pemerintahan pada sistem demokrasi. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemilu dan penyusunan kebijakan sebagai wujud partisipasi politik. Partisipasi politik dapat dijadikan sebagai salah satu parameter dalam penilaian tingkat demokrasi di sebuah negara. Semakin tinggi partisipasi politik dalam masyarakat dapat menunjukkan kondisi demokrasi yang berkualitas. Jika partisipasi politik masyarakat rendah, hal tersebut dapat menunjukkan apatisme dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan.

Pada tahun 2024 yang akan mendatang akan dilangsungkannya pemilihan presiden (Pilpres), banyak diantara partai politik mulai membentuk koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Adapun partai-partai yang sudah memenuhi syarat mengajukan calon presiden pada pemilu tahun 2024 diantaranya Anies Rasyid Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Kelompok pemuda (milenial) menjadi sasaran strategis melihat potensinya yang sangat besar hingga mencapai 56,45% atau sekitar 113 juta pemilih. Salah satu kelompok pemilih muda adalah mahasiswa. Opini dan preferensi mahasiswa menjadi sentral karena tingkat literasi dan perhatian mereka pada isu-isu publik dan dinamika politik bisa berimplikasi pada sikap politik kelompok pemilih lain. Sehingga memahami preferensi politik kelompok mahasiswa dalam pemilu dan isu publik merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena pemegang suara terbanyak untuk pemilu 2024 dipegang oleh kelompok pemuda (milenial).

Survey telah dilakukan kepada mahasiswa di Universitas Jambi mengenai pandangan mahasiswa mengenai pilpres 2024. Adapun beberapa survey yang dilakukan yaitu untik melihat tingkat pemahaman mahasiswa mengenai isu-isu politik yang relavan dan partisipasi kalangan mahasiswa dalam pilpres 2024. Kemudian dilakukan juga survey terhadap tingkat kepercayaan mahasiswa terhadap janji-janji capres dan cawapres pada pilpres 2024 dan faktor-faktor penting yang menentukan janji-janji capres dan cawapres dapat dipercayai. Selanjutnya dilakukan juga survey terhadap pengaruh media massa terhadap pandangan mahasiswa mengenai pilpres 2024 dan bagaimana tingkat kepercayaan terhadap media massa dalam menyebarkan berita atau informasi mengenai pilpres 2024. Selain itu dilakukan juga survey terhadap kemampuan mahasiswa dalam membedakan berita benar dan berita palsu (hoax).

Hasil survey diperoleh yaitu sebanyak 346 responden mahasiswa yang terdiri dari 5 fakultas dan 17 program studi yang berbeda. Adapun hasilnya yaitu rata-rata dari mahasiswa telah memahami tentang isu-isu politik pada pilpres dengan persentase respon berikut ini.

Selanjutnya partisipasi mahasiswa dalam kegiatan politik, seperti diskusi, seminar, atau kampanye dalam pemilihan presiden tidak terlalu diminati oleh mahasiswa dengan presentase respon berikut ini

Selanjutnya tingkat kepercayaan mahasiswa terhadap janji-janji dari capres dan cawapres lebih condong kurang percaya dengan persentase respon berikut ini.

Selanjutnya faktor penting dalam menentukan apakah janji-janji calon presiden dan calon wakil presiden dapat dipercayai menurut padangan mahasiswa Universitas Jambi kebanyakan memilih Kinerja dari capres dan cawapres dengan presentase responden 84,1%, adapun responden lainnya yaitu Prestasi (5,2%), public speaking (2,9%), Partai atau Koalisi (3,2%) dan lainnya (rekam jejak, kepribadian, dan hubungan kepada masyarakat) (4,6%).

Selanjutnya media massa yang lebih dipercayai oleh kalangan mahasiswa didominasi oleh Media Sosial (63,3%) dan selanjutnya disusul oleh TV (34,1%), Surat Kabar (2%) dan Radio (0,6%).


Adapun pengaruh media massa terhadap pandangan mahasiswa sangat berpengaruh dalam pandangan mereka terhadap capres dan cawapres dengan persentase responden berikut ini.

Kemudian tingkat kepercayaan mahasiswa terhadap berbagai sumber media dalam memberikan informasi mengenai pemilihan presiden lebih condong kurang percaya dengan persentase responden berikut ini.


Selain itu mahasiswa juga mampu dalam membedakan berita benar atau berita palsu (hoaks) dalam liputan media terkait dengan pemilihan presiden dengan persentase responden sebagai berikut ini.

Berdasarkan hasil data survey yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwasannya mahasiswa memahami tentang isu-isu politik yang tengah berkembang saat ini, akan tetapi kebanyakan mahasiswa tidak ikut terlibat dalam kegiatan politik seperti diskusi, seminar, atau kampanye yang dilakukan oleh capres dan cawapres dalam pemilu 2024. Selanjutnya tingkat kepercayaan janji-janji politik yang disampaikan oleh capres dan cawapres kurang dipercayai oleh mahasiswa. Dalam penilaian mahasiswa, kinerja menjadi faktor penting apakah janji-janji capres dan cawapres dapat dipercayai atau tidak. Kemudian media massa memiliki dampak pengaruh yang besar dalam pandangan mahasiswa terhadap capres dan cawapres, dan media massa yang lebih dipercayai oleh mahasiswa yaitu media sosial. Selain itu mahasiswa sudah mampu dalam membedakan berita benar dan berita palsu (hoaks) terhadap pemberitaan mengenai pemilihan presiden 2024.



Daftar Pustaka

https://fisipol.ugm.ac.id/polgov-fisipol-ugm-sampaikan-rilis-hasil-survei-opini-dan-preferensi-politik-mahasiswa-indonesia-pada-pemilu-2024/