Mengenal lebih dekat tentang produk zero waste di Desa Ibru Kab. Muaro Jambi

 

Oleh : Ir. Mhd. Anggoro Kasih, S.P

Direktur BUMDesa Suka Makmur Desa Ibru

 Sebenarnya zero waste itu di maksudkan untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan atau alam dari maraknya polusi udara, rusaknya bumi, pemanasan global sampai dengan terjadinya bencana alam akibat sampah yang di timbulkan dari kegiatan dan tingkah laku manusia itu sendiri.

Secara umum Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA, sehingga dapat menjaga sumber daya dan melestarikan alam.

Secara khusus Zero waste merupakan gaya hidup yang bertujuan untuk meminimalisir produksi sampah demi menjaga kelestarian lingkungan. Pada dasarnya, konsep zero waste adalah sebuah gerakan untuk tidak menghasilkan sampah, namun jika dilihat dari kebutuhan dan gaya hidup kebanyakan orang, individu sepertinya sulit untuk mengurangi 100% produksi sampah. Akan tetapi, bukan berarti manusia tidak bisa mengurangi dan meminimalisir penggunaan sampah dengan prinsip 5 R yaitu Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot atau menolak, mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, dan membusukkan sampah.

Sama halnya dengan Desa Ibru, saat ini Desa Ibru telah berinovasi dalam mengembangkan produk unggulan desa berbasis konsep zero waste yang saat ini telah berjalan, melalui program pengabdian Universitas Jambi yaitu dalam budidaya dan pengolahan hasil komoditas pertanian salah satunya pengembangan tanaman rimpang kunyit segar menjadi serbuk murni dengan metode pengeringan secara manual (matahari) menggunakan rumah dump transparan dan mekanis (sanggai : produk inovasi mesin tepat guna yang di kembangkan oleh Alm. Bapak Dede martino salah satu dosen terbaik yang Provinsi Jambi punya dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi).

Pada tahun 2021 pengembangan Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa dan Dosen Universitas Jambi tentang tanaman kunyit ini baik budidaya sampai dengan pengolahan hasil tersebut menghantarkan Desa Ibru menjadi desa mitra terbaik nasional mengalahkan 2.000 desa di seluruh Indonesia yang mengikuti Program Holistic Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diadakan oleh KEMENDIKBUDRISTEK RI dan pada tahun yang sama BUMDesa Suka Makmur Desa Ibru juga meraih kategori BUMDesa EXPO terbaik tingkat Provinsi Jambi yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi. Kemudian pada tahun 2022 Pemerintah Desa Ibru mendapat nominasi desa terbaik IV se Kabupaten Muaro Jambi dari 150 desa dalam kegiatan lomba Desa yang di adakan oleh PEMDA Kab. Muaro Jambi dan pada tahun 2023 saat ini Desa Ibru Bersama-sama BUMDesa Suka Makmur menjadi perwakilan Bank BRI cabang jambi dan se RO Palembang dalam rangkaian program Desa Brilian yang program tersebut di ikuti oleh 3.000 desa mitra BRI pusat dari sabang sampai marauke sebagai pesertanya, alhamdulilah Desa Ibru masuk ke dalam 10 desa terbaik nasional yang akan di undang ke Jakarta seperti daerah Yogyakarta, Malang, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Denpasar, Manado, dan Padang untuk melaksanakan tahap seleksi ke 5 besar.

Hasil yang baik ini tidak lupa kami sampaikan bahwa proses di lapangan adalah proses Bersama antara PEMDesa Ibru dan BUMDesa Suka Makmur di dalam menjalin pola kemitra Bersama steakholder seperti Perusahaan, perbankan, Lembaga Pendidikan negri dan swasta (UNJA , SMK dan PONPES) serta tempat wisata (alam sebapo) yang terdapat di kecamatan mestong. Produk rimpang kunyit yang di kembangkan ini adalah hasil buah karya dari komitmennya kami BUMDesa Suka Makmur di dalam menggali potensi Desa Ibru dimana hasil budidaya petani rimpang kunyit yang ada di Desa Ibru, dinilai kurang menjanjikan di karenakan masa waktu panen yang lama dan murahnya harga kunyit segar di tengkulak atau pasar besar jambi seperti pasar talang gulo dan angso duo serta rusaknya harga kunyit segar karna adanya barang kunyit segar dari daerah luar yang masuk ke pasar Provinsi jambi.

Produk rimpang kunyit segar yang di olah menjadi serbuk kunyit murni yang di kembangkan pada tahun 2021 tersebut secara bertahap dikerjakan atau di olah oleh mitra BUMDesa Suka Makmur yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Maju Jaya sampai saat ini dan alhamdulilah program pengembangan tersebut mampu meningkatkan nilai ekonomis bagi kesejahteraan Masyarakat dan menjadikan harga komoditi kunyit segar di Desa Ibru menjadi stabil tanpa di pengaruhi oleh harga pasar yang tidak pasti serta alur akses penjualan nya pun tergolong mudah dengan konsep DARI, OLEH DAN UNTUK (dari petani oleh petani dan untuk petani). 

Namun tetap, pada kondisi telah di olah yang memiliki masa simpan serbuk kunyit mencapai 8 bulan lamanya tersebut menemukan kendala di lapangan seperti daya jual terhadap minat pembeli dikarenakan serbuk kunyit tersebut hanya di konsumsi oleh kelompok usia 40 tahun ke atas sebagai bahan utama minuman penyegar tubuh (Kesehatan) atau ibu rumah tangga sebagai konsumsi rempah masakan. Berjalannya waktu dari tahun 2021 sampai dengan 2022 produk olahan serbuk kunyit tersebut di inovasikan menjadi teh kunyit sebagai bahan minuman siap saji yang mampu membuat tubuh menjadi lebih baik atau sehat, kemudian pada tahun 2023 barulah BUMDesa Suka Makmur mengenal istilah Zero Waste yang juga dapat di pakai istilahnya dalam pengolahan produk dengan tanpa limbah. Produk yang di hasilkan seperti sabun kunyit, pewangi ruangan kunyit, kerupuk kunyit, kunyit kristal dan eco enzyme dengan siklus produksi: sari pati kunyit digunakan sebagai bahan baku sabun mandi dan pewangi ruangan kemudia ampas hasil perasan atau endapan serbuk kunyit di jadikan bahan baku olahan kerupuk dan kunyit kristal setelah itu kulit luar rimpang kunyit segar di olah menjadi salah satu olahan produk eco enzyme yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan dalam kehidupan masyarakat. 

Dari olahan tersebut kami BUMDesa Suka Makmur Desa Ibru menyimpulkan bahwa olahan produk komoditi dari tanaman rimpang kunyit yang kami unggulkan tersebut tidak terdapat limbah yang seyogyanya dapat menimbulkan kerusakan atau pencemaran lingkungan dan kami juga meyakini bahwa produk unggulan utama serbuk kunyit tersebut beserta dengan turunannya mampu mendapatkan posisi terbaik di hati Masyarakat jambi khususnya dan umunya Masyarakat Indonesia karena produk tersebut bersentuhan langsung dengan kebutuhan sehari-hari dan kebiasaannya Masyarakat indonesia.

Melalui program Desa Brilian tersebut Bersama mitra utama kami Bank BRI kemudian didukung lagi dengan mitra lainnya bahwa kami yakin produk unggulan dari Desa Ibru ini mampu bersaing di kancah local dan domestic dengan produk-produk lainnya yang sama dan kedepannya melalui program kemitraan tersebut Pemerintah Desa Ibru melalui BUMDesa Suka Makmur sebagai pengelola unit usaha salah satunya pengolahan komoditi tanaman rimpang, mampu mengembangkan bukan hanya skala home industry melainkan sampai tahap industry menengah dan besar yang mampu melayani pembelian kunyit segar dari petani local dan Provinsi Jambi serta melayani seluruh kebutuhan Masyarakat dalam dan luar di Provinsi Jambi dengan harapan menjadikan Desa Ibru dan BUMDesa Suka Makmur menjadi roh model pengembangan potensi desa menuju desa yang Tangguh dan mandiri di Provinsi Jambi.