Polri Presisi: Transformasi SDM Modern dan Kolaboratif

 



Oleh: Rizki Alif Maulana

Wasekjend Eksternal PB HMI Periode 2021-2023

Sejak dilantiknya Kapolri Listy Sigit Prabowo 21 Januari 2021, Bangsa Indonesia menaruh harapan besar pada visi misi besar Polri. Tentu dengan segenap pekerjaan rumah untuk membenahi organisasi dan memperbaiki citra, Kapolri menggagas suatu konsep yang populer dikenal dengan nama “Presisi”. Slogan ini diusung langsung oleh Kapolri Sigit dengan semangat transformasi Polri yang Presisi atau akronim dari Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan). Konsep Presisi di elaborasi dalam empat transformasi dengan 16 program prioritas, 51 kegiatan 177 aksi, dan delapan komitmen.

Era Society 5.0 saat ini secara nyata membuat masyarakat dunia tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Berbagai bidang aktivitas hidup berangsur-angsur secara menyeluruh menggunakan teknologi seperti Internet of Things dan artificial intelligence. Tak salah ketika Kapolri mengatakan dalam sebuah pidatonya bahwa beliau ingin pelayanan polri seperti memesan sebuah pizza. Implikasinya adalah Polri harus memberikan pelayanan cepat, murah dan efisien bagi masyarakat.

Wujud transformasi Polri yang dilakukan dapat diterjemahkan kedalam berbagai aspek dari pelayanan Polri, kehadiran Polri sebagai mitra strategis dan penguatan Polri untuk keamanan bangsa. Rumusan presisi dijabarkan lebih lanjut dalam upaya polri meningkatkan kualitas SDM Polri yang modern. SDM Polri dituntut tidak hanya tau persoalan hukum namun bertransformasi menjadi SDM yang dapat memahami konteks digitalisasi politik, ekonomi sosial dan budaya. Disisi lain Polri terus berkembang menjadi institusi yang kolaboratif terbukti adanya mitra-mitra strategis Polri baik dari stake holder maupun masyarakat.

Di internal Polri, terdapat banyak persoalan yang terus dibenahi terlihat dari SDM yang beragam latar belakang bidang mulai dari hukum, agama, teknik, ekonomi dan pendidikan. Selaras dengan itu salah satu program recruitment “Polisi Sumber Sarjana “menseleksi putra-putri terbaik bangsa untuk dapat menjadi bagian dari Polri. Selain itu masalah praktik-praktik pungli yang selama ini menadi momok perlahan mulai direduksi, memang belum optimal tapi arahnya optimis persoalan ini dapat diselesaikan. 

Akhir akhir ini Polri banyak dihadapkan pada persoalan personil bahkan jendral berbintang mulai dari kasus pembunuhan sampai mafia narkoba jaringan internasional. Tentu langkah berani Polri membuka ini ke publik dengan tetap mengedepankan hukum sebagai panglima mengindikasikan wajah polri yang responsif dan terbuka. Masyarakat disuguhkan berita Polri sepanjang hari, kepercayaan terhadap polri disatu sisi membaik dengan terbukanya ke public, namun tak sedikit juga yang merasa Polri sarang masalah. 

Berbagai langkah langkah strategis Polri terus dilakukan untuk peningkatan kualitas SDM yang modern dan kolaboratif. Pelayanan polri dapat dimulai dari gadget yang kita gunakan, pengaduan cepat melalui platform polri, pengurusan dokumen surat menyurat secara online dan satu data Polri. Polri saat ini harus menjadi mitra strategis, dimana Polri secara kolaboratif dengan berbagai stakeholder memberikan peningkatan ekonomi masyarakat melalui stimulus usaha, bantuan modal UMKM dan memberikan edukasi pengembangan ekonomi masyarakat. Lainnya halnya pada pemuda. Polri bekerja sama dengan organisasi kepemudaan mendeklarasikan “Rumah Kebangsaan” sebagai rumah bagi organisasi kepemudaan cipayung plus untuk menajamkan intelektualnya dalam aksi merespon tantangan zaman. Polri adalah aset kita, tentu perbaikan institusi terus diupayakan menuju Polri Presisi dengan transformasi SDM yang modern dan kolaboratif.