Suara Dinda

 

Sumber : Foto google
Sumber : Foto google

Oleh : Mimi fitria

Hai kanda, apa kabar? 

Dinda sedang merawat diri dengan skin care mahal agar menawan, dinda juga sedang berjuang memenuhi standar kecantikan yang sedang bergeming didunia sekarang. Hehehe bicanda atuh. Sini peluk dulu. 

Kanda dimana? Masih dikursi beroda? dicaffe pinggir kota? atau sedang mengincar masyarakat agar teratur arah pilihan untuk pemilu serentak dimasa yang akan datang? 

Kanda, maaf ya. 

Dinda sekarang hanya putih cantik, tapi sudah gak pandai mengkritik. Dinda juga hanya bulu mata lentik, manis tapi sayang, sudah goyah idealis. 

Oh ya Kanda, rumah kita apa kabar? Tuan rumah yang banyak kemarin masih disana? Atau mulai hilang, bungkam lalu tenggelam di zona nyaman. 

Kanda tahu kan? Kanjuruhan kemarin banyak korban, kita diam. Kdrt berteriak, kita malah mengelak. Sandang, papan, pangan naik, kita juga banyak diamnya. Sambo juga sudah dimana-mana kita juga bertebaran lomba menghilang.

Kanda sebenarnya lagi apa? Dunia sedang membutuhkan suara baik dari kita. Adik-adik sudah mulai merosot, yang dilihat tiktok, yang dibaca cerita asmara, duduknya hanya selfie dan ngopi, pulangnya tengah malam yang dibawa hanya rasa lelah dan kantuk saja. 

Diskusi, ilmu, buku. Jauh ditinggalkan. Bawa buku di anggap lugu, menulis dianggap curhat, bertanya pendapat di bilangnya mau nguji. Simpati di bilang sok peduli. 

Kita dulu ingin banyak keluar supaya hati meluas untuk simpati, dulu ketemu lalu bertanya pendapatmu gimana, biasa aja. 

Kanda, banyak anak yang etikanya rusak. Banyak perempuan yang pembangkang sebab jauh dari pengetahuan, banyak laki-laki yang sarkas sebab tak paham kemuliaan. Bagaimana ya? Regenerasi bangsa nantinya? 

Dinda juga harus apa kanda? Selain berpesan teruslah menghaluskan perasaan juga lisan, memperbaiki diri dan akhlak, memperindah adab dan menjujung etika. 



Tags