Inovasi Smart Farming dari Mahasiswa Universitas Jambi di desa Setiris Sukses suburkan padi dengan pupuk organik


Inovasi Smart Farming dari Mahasiswa Universitas Jambi di desa Setiris Sukses suburkan padi dengan pupuk organik

Inovasi smart farming dari tim mahasiswa binaan Laboratorium Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi telah membawa perubahan signifikan bagi petani di Desa Setiris, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Melalui program Inovasi Desa (ProIDE) 2023 yang beranggotakan 15 orang, mereka berhasil mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dengan memperkenalkan pupuk organik berbahan serbuk kayu. Hasilnya, pertumbuhan padi di lahan pertanian desa menjadi lebih subur dan sehat.

Ketua Kelompok Tani Tanjung Harapan, Datuk Dasnis, menyampaikan kegembiraannya atas keberhasilan ini. "Kami sangat senang dengan inovasi yang diberikan oleh tim mahasiswa binaan Laboratorium Agribisnis. Pupuk organik berbahan serbuk kayu ini membuat padi kami tumbuh subur. Ini merupakan terobosan besar bagi pertanian di desa kami," ujar Datuk Dasnis. Ia juga menambahkan bahwa kelompok tani berencana untuk memproduksi pupuk organik tersebut secara mandiri di masa mendatang.

Para mahasiswa, sebagai bagian dari ProIDE, tidak hanya mengembangkan pupuk organik ini, tetapi juga membantu petani setempat mempersiapkan lahan sebelum musim tanam. Sebanyak 2 ton pupuk organik berbahan serbuk kayu diproduksi dan diaplikasikan ke lahan sawah, yang kemudian terbukti efektif menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan padi secara optimal.

Dengan penerapan pupuk organik ini, Desa Setiris tidak hanya berhasil mengurangi penggunaan bahan kimia yang berpotensi merusak lingkungan, tetapi juga meningkatkan hasil panen secara signifikan. Keberhasilan ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Program Inovasi Desa (ProIDE) sebagai binaan Laboratorium Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi bertujuan untuk memberikan solusi nyata bagi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat pedesaan, terutama di bidang pertanian. Di bawah bimbingan Riri Oktari Ulma, S.P., M.Si., selaku pembimbing mahasiswa, mereka telah membuktikan bahwa inovasi lokal dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada dapat memberikan dampak positif yang besar.

Desa Setiris kini menjadi contoh sukses bagaimana kolaborasi antara pendidikan tinggi dan komunitas dapat menghasilkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan. Petani di desa tersebut kini memiliki harapan baru dengan adanya metode pertanian organik yang lebih sehat dan menguntungkan. Ke depan, diharapkan inovasi-inovasi semacam ini terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat pertanian di Indonesia.