Rumah Produksi Tim PRO-IDe AEC, Tanjung Harapan | 18-Oktober-2023 20:00 WIB |
Peserta dari pelatihan ini dihadiri oleh ketua dan anggota kelompok tani Tanjung Harapan, ibu rumah tangga, dan anak-anak yang turut membersamai. Mereka mendapatkan pemahaman tentang pupuk organik dari serbuk kayu, cara pembuatan dan penggunaan pupuk organik dasar, serta berkesempatan untuk tanya jawab seputar pupuk organik.
Pelatihan ini difokuskan pada penggunaan serbuk kayu sebagai pupuk organik yang dibantu dengan menggabungkan EM4 dan gula merah yang dilarutkan pada air yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian. Serbuk kayu merupakan bahan yang melimpah di lingkungan Desa Setiris sehingga memanfaatkan serbuk kayu adalah salah satu cara agar serbuk kayu tidak terbuang sia-sia dan serbuk kayu juga memiliki potensi besar untuk memperkaya tanah dengan unsur-unsur esensial yang diperlukan tanaman.
Tesa Septiani, sebagai pemateri, menyoroti pentingnya bagi para petani untuk beralih dari penggunaan pupuk anorganik ke pupuk organik. Selain biaya yang lebih tinggi, pupuk kimia juga dapat mengandung residu zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia. "Untuk menciptakan perubahan besar, kita perlu memulainya dengan perubahan kecil, yaitu dari diri kita sendiri, dengan mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik." ujar Tesa Septiani saat memaparkan materi pada pelatihan ini.
Dalam acara sosialisasi ini, para peserta selain diberi penjelasan apa itu pupuk serbuk kayu juga mempelajri cara mengolah dan penggunaan serbuk kayu dengan benar serta manfaatnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian dengan memperhatikan juga kondisi lahan pertanian. Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang praktek pertanian berkelanjutan termasuk pengurangan penggunaan pupuk kimia yang lama kelamaan merugikan lingkungan.
Antusiasisme kelompok tani dapat dilihat dari salah satu anggota kelompok tani yang bertanya “apakah bahan utama serbuk kayu dapat diganti dengan dedak atau pertanyaan perbandingan yang diperlukan untuk membuat pupuk serbuk kayu tersebut”
Bapak ridwan mengatakan cara membuat pupuk serbuk kayu ini tergolong mudah dan ingin mencoba mempraktekkan secara langsung proses pembuat pupuk serbuk kayu sesuai tatacara yang diberikan di modul. “dari sosialisasi yang kalian lakukan membantu kami jugolah paro petani terus modul yang kalian kasih jugo berguno untuk kami baco-baco dan praktekan langsung nantinyo” ujarnya saat diwawancarai pada jum’at, 27 Oktober lalu.
Petani Tanjung Harapan memberikan respon positif dan optimis tentang potensi yang muncul dalam penggunaan pupuk dasar serbuk kayu dalam pertanian mereka. Kelompok tani berharap bahwa penggunaan pupuk organik ini dapat mencapai hasil yang lebih baik, mengurangi biaya produksi dan mendukung pertanian Berkelanjutan (Agustinus Situmorang/KJA).
Tim PRO-IDe AEC mendukung Desa Setiris dalam mengangkat praktek pertanian berkelanjutan sekaligus perkembangan dalam desa binaan dan mencapi hasil positif dari penggunaan pupuk serbuk kayu. Sosialisasi pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bukti nyata Kerjasama mahasiswa, pemerintah desa dan Masyarakat dalam memberdayakan komunitas pertanian. (Agustinus Situmorang_KJA)