Pemuda sebagai Epicentrum Penggerak Desa

 

Oleh: Rizki Alif Maulana

Wasekjend Eksternal PB HMI 2021-2023

Dewasa ini perkembangan pembangunan desa secara signifikan dapat dilihat dengan realisasi anggaran dana desa mencapai 400,1 triliun rupiah sejak tahun 2015. Dana Desa telah digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur di desa, seperti jalan desa; embung; irigasi; jembatan; pasar desa; fasilitas air bersih; drainase; sumur; serta sejumlah infrastruktur lainnya. 

Selain bangunan fisik , desa telah melakukan program program non fisik seperti peningkatan softskill kepemudaan, pelatihan kewirausahaan dan resiliensi ketahanan pangan. Desa perlahan mulai bertransformasi sebagai suatu "pemerintahan kecil yang berdaulat" dalam artian membangun ekonomi mandiri sebagai wujud masyarakat adil makmur. 

Pola kepimpiminan di desa dapat kita saksikan beralih ke pemimpin dengan usia muda atau bisa dikatakan pemuda telah mengambil posisi leading character di desa-desa. Walau tak semua desa namun paling tidak perangkat pemerintah desa tak ada yang tak diisi pemuda. 

Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan daya saing ekonomi, desa harus adaptif dan selektif menghadapi kondisi ini. Sebagai individu intelektual dan terbuka, pemuda didorong mengambil peran strategis di desa untuk menjawab tantangan global. Pemuda memberikan narasi-narasi produktif membangun desa melalui peningkatan ekonomi desa berbasis digital seperti promosi desa wisata, pembangunan kapasitas skill masyakarat dan lain-lain. 

Pemuda menjadi epicentrum penggerak desa yang berfokus dalam mengawal dan mengeksekusi kebijakan pemerintah Desa. Pemuda memberikan solusi program jitu dan tepat sasaran demi terciptanya desa mandiri dan berdaya secara ekonomi.

Tags