Aspan mengatakan soal anggaran ketahanan pangan di Desa sebanyak 20 persen banyak yang tidak memahami atau salah kaprah dalam penyerapan.
"Ada Desa yang beli bibit sawit, Sawit ini kan perkebunan jangka panjang, yang namanya ketahanan pangan ini sifatnya dalam waktu yang tidak lama," Ucap Aspan.
Saat ini dirinya dengan Dinas terkait tengah merapatkan dan meminta Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kecamatan, Dinas Pertanian, staf Ahli yang membidangi ekonomi, Asisten ekonomi, untuk melihat.
"Jangankan itu untuk bangun jalan usaha tani saja itu tidak diperbolehkan, jadi Anggaran yang 20 persen ini untuk yang cepat berhasil," Kata Aspan.
Aspan menjelaskan kalau untuk membeli Ternak bisa saja seperti ayam pedangig atau ayam petelur, Kalau sapi untuk pengemukan bukan untuk ternak yang pada intinya yang dalam waktu jangka cepat.
Aspan Menyebutkan jika nanti ada Desa yang sudah terlanjur mengunakan Dana Katahanan pangan ini tidak sesuai peruntukkan yang akan disalahkan ialah tim Verifikasi di Kecamatan.
"Kemarin juga Tim Inspektorat turun ke Desa untuk mengigatkan ada beberapa yang membuat jalan usaha tani dan yang tidak sesuai aturan APBDesnya direvisi," Ungkap Aspan.
Penulis : Sobirin
