MEWUJUDKAN KAMPUS BERDAMPAK UNTUK KEMANDIRIAN PETANI “TIM CDD UNIVERSITAS JAMBI DAMPINGI PETANI DALAM PRODUKSI DAN PEMASARAN BERAS CITYRICE

Tim CDD mengikuti proses panen padi sawah

Kerisjambi.id — Komitmen Universitas Jambi dalam mewujudkan kampus berdampak kembali ditunjukkan melalui pendampingan Volunter Community Driven Development (CDD) kepada petani pada beberapa desa, termasuk Desa Setiris di Kecamatan Maro Sebo. Program ini sejalan dengan kebijakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menempatkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional sebagai prioritas pembangunan. Melalui pendampingan produksi dan pemasaran beras lokal bermerek CityRice, Tim CDD mendorong peningkatan nilai tambah hasil panen dan penguatan usaha tani berkelanjutan berbasis potensi lokal.


Musim panen padi Oktober 2025 memberikan hasil yang cukup baik bagi petani. Produksi padi tidak hanya mencukupi kebutuhan rumah tangga petani, tetapi juga menghasilkan surplus gabah. Surplus ini kemudian dikembangkan agar tidak hanya dijual dalam bentuk gabah, melainkan diolah menjadi beras kemasan bernilai ekonomi lebih tinggi.

Salah seorang petani, Pak Bustami, petani sawah Desa Setiris, menjadi sumber utama produksi beras CityRice. Melalui pendampingan Tim CDD, hasil panen diolah dengan memperhatikan kualitas gabah, proses pascapanen, dan standar mutu beras, sehingga berpotensi menjadi produk unggulan lokal.

Hasil panen petani dalam Bentuk Gabah Kering Panen

Riri Oktari Ulma, SP, M.Si, selaku fasilitator CDD, menjelaskan bahwa pendampingan dilakukan secara partisipatif melalui diskusi teknis terkait pemilihan gabah, penggilingan, penentuan standar mutu, hingga desain kemasan. Dari proses tersebut lahirlah beras lokal bermerek CityRice yang dikemas dalam ukuran 5 kilogram dengan label produsen yang jelas.

Kegiatan ini juga melibatkan anggota Tim CDD lainnya, yaitu Tesa Septiani, Amelia Deswita dan Lusiana Samosir, yang berperan aktif dalam pengemasan, pendataan produksi, serta promosi dan pemasaran produk. Pada tahap awal, pemasaran CityRice difokuskan ke lingkungan kampus Universitas Jambi sebagai langkah awal pengenalan produk sekaligus pembelajaran pasar bagi petani.

Lebih dari sekadar produk beras, CityRice mencerminkan sinergi antara dunia akademik dan masyarakat desa. Pendampingan ini mendorong transformasi petani dari produsen bahan baku menjadi pelaku usaha yang memperhatikan mutu, kemasan, dan pemasaran.

Kemasan beras Cityrise, siap dipasarkan

Yulismi, SP, M.Si, Fasilitator CDD lainnya juga menegaskan bahwa CityRice memiliki makna strategis bagi masa depan petani desa. Beras lokal dengan mutu terjaga dan kemasan menarik dinilai memiliki peluang besar bersaing di pasar modern sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi desa.

Program pendampingan ini selaras dengan agenda pembangunan nasional, khususnya kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis produksi dalam negeri dan pemberdayaan petani. Selain itu, kegiatan ini berkontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), SDGs 2 (Tanpa Kelaparan), SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

Keseluruhan upaya yang dilakukan oleh Tim CDD Universitas Jambi menjadi contoh nyata bahwa pemberdayaan masyarakat dapat berjalan efektif melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa. Dengan pendampingan yang tepat dan berkelanjutan, inisiatif seperti CityRice berpotensi direplikasi di desa-desa lain sebagai upaya memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendukung terwujudnya kemandirian pangan Indonesia. (KJA/Lusiana Samosir)